Pengertian Eco Enzyme Adalah : Arti Eko Enzim, Manfaat dan Cara Membuat Limbah Rumah Tangga Menjadi Eko Enzim
Ada potensi besar dari bahan-bahan organik tersebut apabila dikelola atau diolah oleh masyarakat, untuk dapat digunakan kembali menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi yang cukup besar.
Baca Juga : Pengertian Bioteknologi
Sebetulnya pada pertanian skala kecil yang ada di Pedesaan, sampah organik sudah dimanfaatkan oleh penduduk. Hanya saja pengolahannya belum dilakukan dengan efektif, sehingga hasilnya juga belum maksimal.
Sampah organik tersebut hanya disebarkan di lahan pertanian tanpa ada pengolahan terlebih dahulu, yang artinya unsur-unsur hara yang ada dalam sampah tersebut juga tidak dapat diserap secara optimal oleh tanaman.
Oleh sebab itu, perlu adanya upaya pengelolaan yang tepat agar sampah organik tadi dapat mencapai titik optimalnya, dimana hasil pengolahannya bisa dimanfaatkan untuk digunakan sendiri atau diolah agar mempunyai nilai ekonomis sehingga dapat dijual ke pengguna.
Pada umumnya sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik, biogas, arang briket, pakan ikan dan hewan ternak, kerajinan tangan, dan eco enzyme.
Pengertian Eco Enzyme
Eco enzyme adalah alternatif pemanfaatan limbah organik menjadi suatu produk dengan nilai ekonomi dan nilai manfaat yang tinggi. Eco enzyme merupakan hasil olahan limbah dapur yang difermentasi dengan menggunakan gula. Limbah rumah tangga yang diolah biasanya berupa ampas buah dan sayuran.
Baca Juga : Pengertian Rantai Makanan
Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran.
Manfaat Eco Enzyme
Eco enzyme biasa disebut dengan cairan multiguna, sebab dapat digunakan baik dibidang rumah tangga, pertanian, peternakan maupun dibidang industri.
Baik untuk bahan kosmetik, obat-obatan, pembersih lantai dan desinfektan, sampai insektisida dan pupuk cair yang dapat merangsang hormon tanaman untuk memaksimalkan kualitas dan hasil panen sayuran dan buah.
Untuk penggunaannya sebagai pupuk organik cair, yaitu dengan cara mengencerkan 30 ml larutan eco enzyme ke dalam 2 L air, kemudian disemprotkan pada tanaman.
Baca Juga : Pengertian Ekosistem
Untuk pengendalian hama tanaman dan hewan pengganggu, baik itu semut, kecoa, nyamuk, lalat dan serangga lainnya, yaitu dengan mengencerkan 15 ml larutan eco enzyme ke dalam 500 mL air, lalu bisa disemprotkan ke sekitar area yang ada hama tersebut.
Sisa penyaringan atau ampasnya masih bisa kita gunakan sebagai pupuk kompos, atau bisa juga digunakan sebagai starter atau media yang dicampurkan untuk mempercepat proses pembuatan eco enzyme selanjutnya.
Selain itu, sisa penyaringan eco enzyme tadi juga bisa digunakan untuk membantu proses penguraian septitank dengan cara dihancurkan dan dimasukkan dalam saluran toilet.
Cara Pembuatan Eco Enzyme
Di bawah ini adalah cara pembuatan eco enzyme, yang dapat dilakukan di rumah dengan alat dan bahan yang sederhana. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang diperlukan
- Limbah rumah tangga (sisa buah dan sayuran)
- Gula (Gula merah, gula pasir atau molase)
- Air
2. Alat-alat yang diperlukan
- Ember
- Drum atau ember plastik bertutup
3. Langkah kerja pembuatan
Siapkan bahan utama yaitu sampah organik, seperti kulit buah dan sayur sebanyak 3 bagian, siapkan gula sebanyak 1 bagian dan air sebanyak 10 bagian.
Kemudian bahan-bahan di atas dimasukkan ke dalam wadah, diaduk dan ditutup rapat, dan didiamkan selama 3 bulan agar terjadi fermentasi. Selama berlangsungnya proses fermentasi akan dihasilkan alkohol pada bulan pertama, dilanjutkan cuka atau asam asetat pada bulan kedua kemudian enzim pada bulan ketiga.
Jika selama proses fermentasi muncul cacing atau jamur berwarna putih atau larutan berwarna hitam, maka sebaiknya ditambahkan gula cair sebanyak takaran semula, lalu dirata dan ditutup kembali. Sedangkan jika muncul jamur berwarna hitam berarti proses fermentasi gagal.
Panen bisa dilakukan setelah fermentasi berusia 3 bulan, dan ditandai dengan larutan berubah menjadi coklat keruh dan beraroma asam manis yang kuat.
Cara pemanenannya adalah dengan menyaring cairan dari drum dengan kain, lalu kita pindahkan ke dalam wadah atau botol-botol penyimpanan dan ditutup rapat.
Pada proses pembuatan eco enzyme, wadah tertutup yang digunakan tidak boleh berbahan dasar kaca, sebab sangat rawan pecah akibat aktivitas mikroba fermentasi.
Bahan organik yang digunakan juga sebaiknya berasal dari nabati, bukan berasal dari hewani atau bahan-bahan berminyak. Sebab akan menganggu proses pembusukan dari daging, yang sulit dikontrol dan cenderung memunculkan pathogen.
Jika ingin membuat eco enzyme berbau segar, maka bisa ditambahkan kulit jeruk lemon atau daun pandan setelah proses fermentasi berjalan satu bulan.
Baca Juga : Pengertian Fotosintesis
Pengelolaan sampah organik dapat berkontribusi terhadap pengurangan penumpukan sampah secara umum dan juga dapat mengurangi terbuangnya bahan organik yang sebetulnya memiliki potensi besar.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai definisi eco enzyme, manfaat eco enzyme dan cara pembuatan eco enzyme. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca.